Pemerintah berencana izinkan perguruan tinggi asing berdiri di Indonesia. Oleh karenanya, seluruh perguruan tinggi di Indonesia, baik swasta maupun negeri untuk terus berinovasi. Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo mengatakan, perguruan tinggi di Indonesia tidak lagi hanya bersaing dengan sesama perguruan tinggi dalam negeri, tetapi juga harus siap bersaing dengan perguruan tinggi asing. Persaingan dengan universitas asing tidak akan pandang bulu.

Dalam waktu dekat, kita tidak bisa membendung lagi perguruan tinggi asing masuk ke Indonesia. Kita sudah menegosiasi dengan pemerintah negara-negara asing, terutama dengan Australia, dimana dia melakukan penekanan supaya pendidikan tinggi mereka bisa masuk ke Indonesia,” ungkap Patdono seperti dilansir dari laman Kelembagaan Kemristekdikti, Senin (22/1/2017). “Kesimpulannya perguruan tinggi di Indonesia, baik yang besar maupun yang kecil, PTS maupun PTN, kalau tidak menyelenggarakan perubahan yang mendasar terkait disruptive innovation in higher education ini, bisa tutup,” lanjut Patdono.

Ia optimis perguruan tinggi dalam negeri dapat bersaing selama perguruan tinggi memahami tuntutan mahasiswa sebagai pelanggan atau customers.“(Ada istilah) sustaining triathlon, yaitu perjalanan atau roadmap dari perguruan tinggi yang memenangkan persaingan, dimana karena harapan dari customer itu setiap tahun meningkat, tuntutannya semakin tinggi, otomatis perguruan tinggi yang memenangkan persaingan itu harus meningkatkan mutunya,” tuturnya.

Patdono menjelaskan, salah satu upaya Kemristekdikti untuk mendorong perguruan tinggi dalam negeri berinovasi adalah dengan menerbitkan landasan hukum bagi perguruan tinggi yang ingin mendirikan program jarak jauh (PJJ). Program studi dengan prinsip distant dan online learning ini adalah salah satu opsi agar perguruan tinggi dapat berinovasi. “Tahun lalu saya mengajak ITB, ITS, kemudian PENS, kemudian Politeknik Mekanik (Polman) ke New Zealand untuk belajar bagaimana distant learning dilakukan pada perguruan tinggi yang sudah 50 tahun menyelenggarakan hal ini,” jelas Patdono. (Okezone.com)