Pengawasan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi terkait rasio dosen dan mahasiswa saat ini cukup ketat.

Bahkan 2 tahun lalu sudah dilakukan penutupan besar-besaran terhadap Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang dianggap tidak sehat.

Untuk itu berbagai pertimbangan matang dilakukan PTS jika mau menambah kuota mahasiswa baru.

Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Sukadiono mengungkapkan akan melakukan penambahan daya tampung. Dari semula 2.000 mahasiswa menjadi 2.500 mahasiswa. Penambahan kuota tersebut tak lepas dari adanya penambahan sarana dan prasarana di UM Surabaya.

“Kami telah mendirikan gedung At Tauhid Tower setinggi 13 lantai yang sekitar 50 persennya akan dimanfaatkan sebagai ruang perkuliahan. Baik berupa kelas, laboratorium maupun perpustakaan,” tutur pria yabg akrab dipanggil Suko ini pada SURYA.co.id, Kamis (18/1/2018).

Suko optimistis penambahan kuota ini dapat terealisasi meski harus menambah jumlah dosen untuk memenuhi rasio mahasiswa.

Gedung yang dibangun senilai Rp 73 miliar tersebut akan dilengkapi dengan tiga laboratorium. Mulai dari Laboratorium analis kesehatan, laboratorium patologi dan laboratorium mikro biologi. ”

Laboratorium patologi standarnya seperti laboratorium komersial. Tapi hanya akan digunakan untuk proses pembelajaran dan penelitian,” pungkasnya.

Wakil Rektor 1 UM Surabaya, Azis Alimul Hidayat menambahkan, dengan penambahan daya tampung mahasiswa sebanyak 2.500 kursi, maka total mahasiswa akan menjadi 7.500. Dengan jumlah tersebut, rasio dosen yang harus dipenuhi adalah 250.

“Sekarang kami sudah memiliki 254 dosen. Sehingga, penambahan daya tampung tidak membutuhkan lagi penambahan dosen,” tutur dia.

Sementara itu, Universitas Widya Kartika Surabaya tahun ini memutuskan membatasi kuota mahasiswa baru.

Rektor Uwika, Murpin Josua Sembiring mengungkapkan pembatasan kuota di kampusnya untuk mengantisipasi turunnya kualitas mahasiswa.

“Jumlah kuotanya stabil dengan tahun lalu. Kami ada itung-itungannya, lulusannya kami berapa,” ujarnya.

Menurutnya, kuota yang ada saat ini sudah berdasarkan hitungan akademik yang ideal, baik dari rasio dosen ataupun pendanaannya. Bahkan tahun ini kampusnya menambah satu doktor dari lulusan National Taiwan University, menambah beberapa dosen teknik sipil, dan 4 dosen native yang sednag diurus izin pengajarannya

“Hitungan kami bukan berdasarkan.rasio dosen dan mahasiswanya kementerian. Tetapi ada sendiri untuk menjaga kualitas mahasiswa, karena menambah kuota mahasiswa itu berartinya harus menambah penerbitan buku, toilet, dan sarana lain,”pungkasnya. (Surya)