ITB WiGa # Dies Natalis ke – 37 # Pengabdian Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang Inkubasi Bisnis (Inbis) di Hunian Tetap (Huntap) penyintas erupsi Semeru yang berkolaborasi dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang dan Komunitas Urip Urup memasuki tahap uji pasar kepada publik. Uji Pasar berlangsung selama empat hari (11-14/12/2024) di ajang Entrepreuneur Week yang merupakan bagian dari kegiatan Dies Natalis ke – 37 kampus ini. Publik sangat antutias menyambut uji pasar ini, stand dari penyintas erupsi Semeru ini tak pernah sepi dari pengunjung. Baik yang ingin merasakan sensasi berbagai produk yang ada maupun ingin lebih tahu tentang Inkubasi Bisnis ini. Publik memberikan apresiasi positif terhadap produk yang ada ini.
Berbagai bentuk apresiasi diberikan pengunjung untuk perbaikan ke depan produk hasil penyintas erupsi Semeru ini. ‘’ Bakmi Econg sudah rekomended banget n sudah bisa bersaing ,’’ koment Erma, salah satu pengunjung di stand Inbis. ‘’ Untuk snack perlu ada perbaikan sedikit saja agar juga mampu bersaing,’’ tambah Totong, pengunjung yang lain. ‘’ Untuk produk snack bisa dibuat oleh-oleh,’’ sambung Drs Hartono MM, mantan Ketua STIE (sekarang ITB, red) Widya Gama dua priode ini.
Uji pasar sendiri merupakan uji coba sebuah produk baru dengan menjual produk tersebut pada suatu daerah pemasaran yang terbatas atau pada suatu kegiatan. Namun demikian, ini diaggap mewakili keseluruhan pasar, dengan program permasaran yang telah disusun dan dilaksanakan.
Johan Adi Sanjaya dari Komunitas Urip Urup mengaku uji pasar ini sangat perlu. ‘’ Ini langkah awal untuk berani bersaing di tengah pangsa pasar yang ada,’’ katanya. Untuk selanjutnya dari tahapan ini akan dilakukan berbagai langkah konkret agar ke depannya mampu meningkatkan berbagai hal menjadi lebih baik. ‘’ Optimis ke depan akan menjadi bidang usaha yang mumpuni,’’ tambahnya.
Kepala PUI PT (Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi) Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang Dr Retno Cahyaningati menjelaskan uji pasar ini merupakan bentuk konkret kampus ITB Widya Gama Lumajang dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat khususnya penyintas erupsi Semeru. ‘’ Pengabdian totalitas,’’ ungkapnya.
Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang Dr Ratna Wijayanti Daniar Paramita SE. MM menegaskan pengabdian para Dosen ini merupakan bentuk nyata implementasi dari pembentukan lembaga Pusat Unggulan IPTEK- Perguruan Tinggi (PUI-PT). ‘’ Lembaga ini dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat, industri, dan ekonomi lokal, dengan orientasi pada inovasi bisnis yang mendukung daya saing di tingkat nasional dan internasional,’’jelas Dr Ratna Wijayanti Daniar Paramita SE. MM..
Lebih lanjut Dr Ratna Wijayanti Daniar Paramita SE. MM menjelaskan Lembaga PUI-PT Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang saat ini telah menghasilkan penelitian dan pengandian kepada masyarakat baik melalui pendanaan internal maupun eksternal. ‘’ Selain itu PUI-PT kampus ini juga mempunyai 16 UMKM Binaan,’’tambahnyua. PUI-PT Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang, lanjut Rektor ITB Widya Gama Lumajang juga melayani dan membina Pengurusan sertifikasi halal, pengurusan P-IRT, pelatihan laporan keuangan, pendampingan kualitas produk dan desaign produk, HKI dan berbagai jenis produk lainnya
Para Dosen ITB Widya Gama Lumajang yang bersinergi dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang dan Komunitas Urip Urup melakukan pengabdian Inkubasi Bisnis di Huntap telah melakukan pendampingan. Pendampingan meliputi, pembekalan materi tentang HPP (Harga Pokok Penjualan), Branding, NIB (Nomer Induk Usaha), Manajemen Keuangan Dasar , Akses Materi E-course Digital Marketing dari Platform Belajar Mandiri, Foto Produk yang baik dengan kamera HP sederhana, membuat materi promosi yang menarik dengan gambar dan video untuk promo di sosial media dan membuat akun Tiktok untuk media promosi online.
Leave A Comment