WiGa,- Bazar secara harfiah  menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan pasar yang sengaja diselenggarakan untuk jangka waktu beberapa hari; pameran dan penjualan barang-barang kerajinan, makanan, dan sebagainya yang hasilnya untuk amal; pasar amal. Maka ketika ditarik ke event yang digelar STIE Widya Gama Lumajang  dalam rangka Dies Natalis ke-30 tentunya sangat relevan.

Selama dua hari (23-24/12/2017)  halaman dalam kampus STIE Widya Gama Lumajang penuh dengan  petak-petak yang disediakan untuk peserta Bazar.  Pesertanya  berasal dari  internal kampus (kelas yang ada di Kampus,red) maupun dari eksternal  yaitu pelaku UMKM  dan alumni.  Persiapan peserta  Bazar ini nampak mulai Sabtu pagi sampai menjelang siang, kemudian pengunjung  mulai menyerbu berbagai  sajian dari stand yang ada. Mulai dari makanan, minuman,layanan investasi berupa Asuransi sampai dengan jasa potong rambut plus asesorisnya.

Tak ayal, maka  Bazar pun menjadi ajang transaksi  dari sebuah miniatur di kalangan masyarakat. Transaksi rupiah demi rupiah mengalir, dari   secangkir kopi  sampai dengan satu  pasang pakaian.  Transaksi ini  pun berlangsung  sampai dengan Minggu (24/12/2017). Bisa jadi nilainya  akan terus meningkat. Ketika transaksi terjadi, maka denyut ekonomi hidup  kemudian  hasil transaksi berputar  kembali  untuk berbagai kebutuhan.  Begitu juga  siklus ini berputar seiring dengan denyut nadi  dan dinamika kehidupan masyarakat.

Event Dies Natalis ke-30  STIE Widya Gama  Lumajang memang ada  transaksi ekonomi. Secara kasat mata memang terlihat, namun ada yang tidak  nampak namun mampu dirasakan.  Ketika  transaksi dilakukan namun kerinduan akan  teman  lama ternyata terobati di arena bazar ini. Maka reuni tanpa program dan prokoler pun terjadi. Peluk cium, berangkulan dan jabat tangan pun  menjadi pemandangan yang  kasat mata dan mudah ditemui. Kemudian diirngi  oleh derai tawa renyah, senyum menyungging di bibir atau pun kerutan  dahi  yang memiliki makna sendiri. Beberapa pengunjung  atau pun  yang menempati stand yang memang  merupakan  alumni STIE Widya Gama Lumajang  kembali   menelusuri jejak  napak tilas ketika kuliah dulu.  ‘Ruang ini dulu  tempat Perpustakaan dan kelas  ini tempat kuliah saya’ meluncur  dari pembicaraan mereka yang sangat jelas terdengar.

Deretan stand yang ada  di berbagai sudut  areal halama dalam  Kampus STIE Widya Gama Lumajang  mampu menjadi  magnet untuk bercengkrama alumni maupun lainnya.  Tanpa ada komando,  berbagai stand khususnya kuliner  semakin banyak pengunjung. Nampak mereka bercengkrama dengan komunitasnya. Wajah-wajah  ceria  dan raut renyah nampak  jelas  di  raut wajah mereka. Nampak jajaran rektorat berbaur dengan para dosen atau karyawan  di salah satu sudut  stand minuman.  Penuh senda gurau dan senyuman maupun tawa menjadi bagian tak terpisahkan dari pembicaraan yang dilakukan. Sebuah pemandangan  yang langka di tengah  rutinitas  yang membelit sehari-hari. Seolah menjadi ajang silaturahmi yang (mungkin) jarang  terjadi di hari-hari yang penuh dengan tugas masing-masing. Rasa penat seolah hilang, ketika melihat jajaran rektorat dan bawahan bisa berbaur.

Lazimnya suatu obyek, maka  di tengah aktivitas Bazar yang  terus menggeliat, justru desain  lokasi Bazar bisa  menjadi obyek foto yang menarik  perhatian. Maka jadilah, foto  diri berdua  dengan latar belakang stand Bazar. Termasuk yang suka  swafoto tentu akan melakukan  yang sama. Lumayan untuk kenang-kenangan. Bazar, memang hanya sebuah kata namun mampu menjadi  ajang dan bermakna transaksi, reuni dan silaturahmi seperti yang terasa di Bazar Dies Natalis ke-30 STIE Widya Gama Lumajang.  (Zainul Hidayat)