Salah satu sejarah besar bangsa ini berada di Bulan November, ya sebut saja Hari Pahlawan, rasanya kita tak patut berdiam diri setelah sekian ratus tahun bangsa ini terjajah dan akhirnya berhasil merdeka.

Bertepatan dengan Hari Wayang Nasional, kemarin Sabtu, 13 November 2021 dengan semangat membara, Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang mempersembahkan pagelaran wayang yang mengusung cerita Banjaran Gatut Kaca, di Pendopo Suralaya Semeru ITB WiGa.

Cerita ini mengisahkan tentang perjalanan Ratu Pringgondani Raden Gatut Kaca mulai lahir sampai menjadi Raja di Pronggondani.

Gatut Kaca merupakan Anak dari Bima dengan Dewi Arimbi. Ketika lahir tali pusarnya tidak bisa di putus oleh senjata apapun, maka keluarga pandawa meminta bantuan kepada dewa dan mendapat pusaka kuntawijayandanu untuk memutus talu pusarnya. Ketika itu di kahyangan Suralaya ada Raksasa yang bernama Prabu Kalapracana dan patih Sekipu dari negeri Imaimantaka untuk menghancurkan kahyangan. Semua dewa dikalahkan oleh raksasa tersebut hinggal pada akhirnya Bathara Narada turun ke bumi mencari senjata Kasatrian Jodipati. Bayi yang baru lahir di bawa oleh dewa dan di lempar ke kawah candradimuka.. dengan bantuan para dewa, bayi tersebut di campur dengn gaman ampuh2 seketika menjadi dewasa dalam sekejab dan di berinama Raden Gatut Kaca. Ratu Raksasa tersebut dengan mudah di kalahkan. Raden Gatut Kaca langsung dinobatkan menjadi Ratu di Kahyangan Suralaya dengan gelar Prabu Anom Gatut Kaca.

Cerita dalam lakon wayang ini sebagai representasi atas eksistensi para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia pada waktu itu, yang telah membebaskan bangsa ini dari cengkraman para penjajah.

ITB WiGa Lumajang berkomitmen untuk menjadikan lulusannya sebagai milenial yang berkebudayaan. Tak lantas kemajuan teknologi informasi membuat mereka lupa untuk tetap terus melestarikan budaya asli Indonesia.

ITB WiGa Lumajang, Unggul Berkarakter dan Berkualitas.

Berikut link dokumentasi video di channel YouTube kami, selamat menyaksikan..!