WiGa,- Bangunan dengan panjang 12 x 18 meter persegi ini berdiri kokoh. Terletak di bagian belakang kampus STIE Widya Gama Lumajang. Siapa pun yang lewat dan memperhatikan bangunan ini akan langsung beranggapan bangunan ini untuk panggung kesenian atau pagelaran sejenis. Anggapan tersebut memang tak salah, karena bangunan itu merupakan bangunan baru diberi label ‘ Pendopo Kampus WiGa’.
Keberadaan ‘Pendopo Kampus WiGa’ bukanlah proses singkat. ‘’ Pembangunan Pendopo ini merupakan proses panjang,’’ kata Kasno, Sekretaris Yayasan Pembina Pendidikan Semeru (YPPS). Semula akan membangun sanggar kesenian untuk mewadahi teman-teman mahasiswa yang concern kepada kesenian. ‘’ Ternyata mimim referensi, sehingga perlu studi ke Institut Seni di Solo,’’ lanjutnya. Sehingga diputuskan untuk membangun Pendopo seperti yang sekarang sudah berdiri ini.
Lebih lanjut Kasno mengungkapkan, salah satu pertimbagannya adalah Pendopo lebih memiliki multifungsi. ‘’ Pendopo lebih resprentatif bukan hanya untuk satu kegiatan semata,’’ tambahnya serius. Maka satu paket dengan Pendopo tersedia kamar ganti, kamar rias, toilet. Ada pendukung CCTV dan penerangan sesuai dengan kebutuhan untuk pagelaran.‘’ Jadi memang desainnya relatif lengkap,’’ tandasnya. Dari sisi peruntukannya, menurut alumni Universitas Jember juga sanga variatif bukan hanya pentas seni yaitu olahraga.
Dengan keberadaan ‘Pendopo Kampus WiGa’ ini diharapkan ke depannya pengembangan segala potensi warga kampus baik di bidang akademik dan non akademik menjadi lebih optimal. ‘’ Di bidang akademik akan sering mengadakan out door studi, sementara untuk non akademik bisa berupa kegiatan olah raga pencak silat dan seni budaya,’’ harapnya. Baik berupa pagelaran maupu latihan. Di sisi lain, minimal dalam satu bulan ada satu event sebagai penopang satu mahasiswa satu prestasi. ‘’Seperti pagelaran Wayang Kulit online baru-baru ini,’’ imbuhnya. Sehingga suasana kampus lebih hidup dan lulusan STIE Widya Gama Lumajang mempunya prestasi.
Sekali lagi harapan kita kampus ini tidak kaku, hanya menangani bidang akademik tetapi non akademik juga berkembang di kampus. Jadi sekali lagi harapan kita, sebulan sekali ada pagelaran. Seperti kemarin, sudah mengawali wayang kulit online. Kemduian pagelaran-pagelaran seni lain misalnya tari. Sehingga suasana kampus lebih hidup. Sehingga program kampus satu mahasiswa satu prestasi benar-benar bisa tercapai. Lulusan widya gama punya prestasi, baik prestasi bidang akademik majupun non akademik
Sarana dan prasarana ini ukurannya 12 x 18. Disamping pendopo ruang terbukanya itu juga dilengkapi dengan dua kamar ganti, kamar rias. Di pisah laki-laki dan perempuan sendiri-sendiri. Untuk toilet cukup memadai, CCTV dan penerangan sesuai dengan kebutuhan untuk pagelaran. Sebagai pelengkap, ada juga sarana untuk musik/ seni suara. ‘’Namun lokasi terpisah,’’ ungkapnya.. Karena kita juga sudah membuat studio bertempat di di sebelah ‘Pendopo Kampus WiGa’. Jadi nanti lebih spesifik yang akan mengembangkan diri di bidang musik. Sehingga nantinya lengkaplah pengembangan untuk seni budaya di lingkungan kampus.
Keberadaan ‘Pendopo Kampus WiGa’ ini langsung memperoleh respon dari pihak rektorat. Ketua STIE Widya Gama Lumajang Dr Ratna Wijayanti Daniar Paramita, SE. MM menyambut baik keberadaan sarana ini. ‘’ Komitmen untuk mewujudkan kampus berkebudayaan dalam nuansa milineal akhirnya terealisasi,’’ katanya bangga. Hal senada diungkapkan M Hudi Setyobhakti, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja Sama STIE Widya Gama Lumajang. ‘’ Kampus akan terus berkesinambungan dan berkelanjutan melestarikan kebudayaan nasional khususnya dengan berbagai kegiatan,’’ jelasnya. Ini semua, sebagai salah satu ikhtiar mewujudkan kampus milineal berkebudayaan. Seraya mengungkapkan kampus STIE Widya Gama Lumajang merupakan satu-satunya kampus yang memiliki Pendopo dengan berbagai fasilitas penunjang yang resprentatif. ‘’ Mau menjadi mahasiswa plus mengembangkan bakat kesenian, langsung saja daftar ke STIE Widya Gama Lumajang,’’ katanya berpromosi. (Kontributor / Editor : Zainul)
Leave A Comment