WiGa,- STIE Widya Gama Lumajang memperoleh apresiasi sebagai kampus yang berhasil dalam melakukan sinergi dengan kampong Budaya. Hal ini disampaikan langsung Widie Nurmahmudy, dari Kampung Budaya Batara dan Aekanu Hariyono (Budayawan) dari Banyuwangi. ‘’ Kampung dan Kampus perlu dan bisa bersinergi, dan STIE Widya Gama Lumajang telah membuktikan hal ini,’’ kata Widie Nurmahmudy di sela-sela memperoleh penghargaan sebagai sosok yang peduli terhadap budaya. Penghargaan disampaikan langsung oleh Ketua STIE Widya Gama Lumajang Dr Ratna Wijayanti Daniar Paramita, SE. MM. Penyerahan penghargaan diserahkan di sela-sela gelaran ‘The 5th Indonesian Conference’’ yang mengusung tema ‘The Strategy of Creative Economy Development Through Small Business and Culture’’. Berlangsung secara online (18 – 19 /08/2021).
Widie mengugkapkan, pihaknya sudah menjalin sinergi dengan kampus STIE Widya Gama Lumajang sekitar lima tahun lalu. ‘’ Selama kurun waktu tersebut berbagai program digelar dengan melibatkan berbagai pihak,’’ kenangnya. Alhamdulillah, sudah menunjukkan hasil yang luar biasa. ‘’ Perkembangannya sekarang sangat signifikan,’’ tambahnya bangga.
Hal yang sama disampaikan Aekanu Hariyono yang sudah lama melintang di dunia pariwisata dan budaya di Banyuwangi. ‘’ Ketika sinergi kampong budaya dan kampus berjalan maka akan banyak sisi positif yang mengiringi,’’ katanya serius. Lantas ia mengilustrasikan tari gandrung Banyuwangi. ‘’Ketika seni tari ini berkembang maka ekonomi kreatif juga berkembang,’’ tambahnya. Sebut saja, pakaian tari dan asesoris yang secara langsung akan membuka lapangan usaha.
Keberhasilan antara kampong budaya dan kampus ini membuat Aekanu Hariyono secara khusus memberikan Selendang Tari Gandrung kepada Ketua STIE Widya Gama Lumajang Dr Ratna Wijayanti Daniar Paramita, SE. MM. ‘’Semoga menjadi seperti dewi Sri,’’ seloroh Aekanu. Dewi Sri sendiri merupakan sosok perempuan cantik dan mempesona. ( Kontributor / Editor : Zainul)
Leave A Comment