WiGa,- Ada  sisi  lain di acara wisuda STIE Widya Gama Lumajang. Yaitu, pada wisuda ini, prosesi diawali  dengan iring-iringan wisudawan-wisudawati memasuki  ruangan  acara diiringi gending  Jawa untuk menuju kursi  yang telah disediakan. Kemudian ada sajian tari Bedhoyo Majakirana  kepada para undangan. Tari Bedhoyo Majakirana dalah sebuah tarian upacara yang bertujuan untuk menyambut kehadiran para tamu dengan menunjukan rasa syukur serta sebuah media persembahan kepada sang pencipta Tuhan Yang Maha Esa guna menolak berbagai marah bahaya. Tari Bedhoyo Majakirana diperagaklan oleh 9 (Sembilan) penari wanita atau bisa disesuaikan kebutuhan pementasan ( bisa 7 penari atau 5 penari ).   Pada acara wisuda sebelumnya, sempat ditampilkan tari Landhung Asih yang   menggambarkan para remaja putri yang begitu berbhakti, taat, patuh dan menyayangi sampai pada lubuk hati yang paling dalam kepada suatu lembaga dalam hal ini Kampus STIE Widya Gama Lumajang.

Ketua Panitia Wisuda 2017 STIE Widya Gama Lumajang Drs Agus Salim, MM menjelaskan wisuda   merupakan  momentum yang sakral. ‘’  STIE Widya Gama Lumajang mempunyai tradisi  mengiringi  wisudawan wisudawati menuju kursi  yang disediakan  diiringi  gending Jawa dan ada sajian  tarian tradisional.  ‘’ Tarian ini menjadi bagian tak terpisahkan  dari  prosesi wisuda,’’ katanya.  Tradisi ini  menjadikan ciri khas tersendiri bagi STIE Widya Gama Lumajang dibandingkan dengan lembaga pendidikan tinggi lainnya.

Sebelumnya, STIE Widya Gama Lumajang  menggelar wisuda kepada 384 lulusan.  Para lulusan ini berasal dari Program Studi  Akuntansi sebanyak 197 dan Program Studi Manajemen sejumlah 187 lulusan. Wisuda digelar dalam Rapat Terbuka Senat Akademik STIE Widya Gama Lumajang di gedung  Graha Surya Mahameru (30/09/2017).