ITB WiGa,- Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama (ITB WiGa) Lumajang terus melakukan pembenahan dalam peningkatan kualitas sarana dan prasana. Khususnya dalam menunjang kinerja. Salah satunya dengan membangun gedung rektorat dan kuliah empat lantai di lingkungan kampus setempat. Tak tanggung-tanggung, pembangunan melibatkan Tim Tekhnik Sipil UB (Universitas Brawijaya).

Pembangunan ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Rektor ITB WiGa Lumajang, Dr. Ratna Wijayanti Daniar Paramita, SE., MM bersama Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Semeru, Kasno, SE., MM dan Ir. Sugeng P. Budino, MS.IPU.AU tim teknik sipil Universitas Brawijaya. Kemudian disaksikan perwakilan rekanan pelaksana serta perbankan.

Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Semeru Kasno, SE., MM menjelaskan, mulanya gedung rektorat ini hanya dua lantai lalu kini dibangun kembali menjadi empat lantai. Masing-masing lantai terdiri dari beberapa ruangan. Sedangkan untuk ruang kuliah akan ada penambahan menjadi delapan lokal.

Bahkan, bukan hanya penambahan lokal saja, tetapi ruang kuliah yang ada sekarang juga bakal ditingkat. Pembangunan sarana dan prasarana ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan dan pembahasan yang sudah dilakukan dengan jajaran rektorat. “Kebutuhan gedung rektorat dan lokal kuliah menjadi sesuatu yang penting,” katanya.

Untuk mewujudkan itu pihaknya melakukan langkah-langkah konkret untuk merealisasikan dengan melibatkan pihak-pihak yang berkompeten. Salah satunya melibatkan tim teknik sipil dari Universitas Brawijaya.

Rektor ITB WiGa Lumajang Dr. Ratna Wijayanti Daniar Paramita, SE., MM mengapresiasi terhadap realisasi pembangunan gedung rektorat dan kuliah ini. Menurutnya, hal itu sebagai bentuk ikhtiar untuk terus mewujudkan ITB WiGa Lumajang menjadi semakin berkarakter dan berkualitas.

“Semoga dengan pembangunan ini memberikan semangat untuk terus meningkatkan kinerja dan mutu pendidikan,” katanya. Sementara itu, tim teknik sipil dari Universitas Brawijaya Ir. Sugeng P. Budiono, MS.IPU.AU menjelaskan, pembangunan gedung rektorat ini tidak mengubah bentuk yang sudah ada sebelumnya.

“Justru malah sebaliknya. Bentuk yang ada ini nanti akan menjadi semakin cantik. Sehingga para mahasiswa khususnya atau pun alumnus ketika ke kampus merasa tidak ada yang berubah. Malah, kelihatannya nanti akan kokoh dan elegan,” katanya.

Menurutnya, selama proses dan paska pembangunan nantinya bakal dilakukan pengujian kualitas secara berkala. Untuk itu, harapannya seluruh rekanan yang terlibat dalam pembangunan mampu menunjukkan kinerja terbaik. “Ini untuk memberikan jaminan keberlangsungan pembangunan. Jangan sampai muncul permasalahan di kemudian hari,” pungkasnya. (Kontributor / Editor : Zainul, Foto : UKM Jurnalistik)