WiGa,- Sejumlah pertanyaan  mengemuka ketika  berada di ambang batas kuliah khususnya di alam MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Sebut saja, apa yang harus disiapkan? Apa tujuan Anda setelah lulus? Mau menjadi pengusaha yang sukses ataukah menjadi profesional yang handal? Menurut Prof.Dr. Tatik Suryani, Psi., MM (Guru Besar STIE Perbanas Surabaya) seperti yang disampaikan pada acara STIE Widya Gama Lumajang itu adalah pilihan-pilihan yang harus didasarkan pada kesadaran akan potensi diri dan peluang. Apapun pilihan Anda entrepreneurship dan intrapreneurship sangat dibutuhkan dalam  berkarir.

Apa yang seharusnya dilakukan?  Tatik Suryani, ada dua upaya yang dapat dilakukan, yaitu membangun karakter dan kompetensi kewirausahaan agar melahirkan kapabilitas yang menjadikan seseorang unggul dalam bersaing (keunggulan kompetitif). Oleh karena itu membangun karakter saja tidak cukup, demikian juga membangun kompetensi saja tidak cukup. Keduanya harus  dibangun agar menghasilkan kapabilitas insani.

Karakter apa yang perlu dibangun adalah 3 C LIA (Confident, Courage, Creative, Leadership, Integrity, dan Adaptability. Pertama, Confident (Kepercayaan diri). Kepercayaan diri dalam bekerja dan berbisnis sangat penting untuk meyakinkan pihak lain, tegas dalam menghadapi situasi, dan berani menyampaikan ide-ide kreatif.\Kepercayaan diri ini dapat dikembangkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyadari hal-hal yang positif yang dimiliki. Bryan menyatakan bahwa The way to develop self-confidence is to do the thing you fear and get a record of successful experiences behind you (kembangkan kepercayaan dirimu dengan melakukan hal-hal yang kamu takuti karena disitulah kamu akan mendapat pengalaman berhasil di balik itu. Kepercayaan diri dapat terbentuk jika kita mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.Apa yang sudah kita persiapkan untuk karir atau berbisnis?

Kedua, Courage (Keberanian mengambil risiko). Berani yang dilandasi dengan kepercayaan diri dan nilai-nilai yang diyakini sangat penting dalam bekerja dan berbisnis. CEO yang sukses melakukan transformasi bisnis umumnya adalah orang-orang yang berani. Jack Welch (CEO GE), Emirsyah Satar, Chaerul Tanjung, adalah pribdi-pribadi yang berani menangkap peluang. Tauadan kita Rasulullah  menurut Ibnu Umar adalah pribadi yang pemberani “Aku tidak pernah melihat  orang yang teguh, pemberani, dan lebih pemurah dari Rasulullah”. (3) Creative. Menurut Goleman (2002), pakar kecerdasan emosional, orang-orang yang kreatif sebagai star performance memiliki karakteristik, Motivasi berprestasi yang tinggi, komitmen pada visi dan sasaran perusahaan dan Inisiatif dan optimis. Sinergi antara inisiatif dan optimisme akan medorong  individu untuk menangkap peluang. (Nul)